Sabtu, 09 Februari 2013

ilmu bayan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Ilmu al-bayan ini merupakan salah satu bagian dari ilmu balaghah yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. dengan ilmu ini, kita dapat menyampaikan sebuah makna atau gagasan melalui uslub atau cara yang berbeda-beda seperti dalam bentuk tasybih, majaz dan kinayah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari ilmu bayan?
2.      Topik apa saja yang dibahas dalam ilmu bayan?
3.      Apa yang dimaksud dengan dilalah wadh’iyah? 
C.    Tujuan Penulisan
1.      Memahami arti dari ilmu bayan
2.      Mengetahui apa-apa saja yang dibahas dalam ilmu bayan
3.      Memahami arti dilalah wadh’iyah


BAB II
تعريف علم البيان و مواضعه
A.    Pengertian Ilmu Bayan
Ilmu bayan berasal dari bahasa arab yang artinya “kias” atau “kiasan”, dalam kamus KBBI berarti antara lain :
1.      Perbandingan, persamaan dan ibarat
2.      Sindiran
3.      Analogi
Jadi uslub atau gaya bahasa kiasan yang dibahas dalam ilmu bayan pada dasarnya dibentuk berdasarkan perbandingan dengan analogi, yakni membandingkan suatu benda atau suatu keadaan dengan benda atau keadaan lain, karena keduanya memiliki hubungan kesamaan atau hubungan lain seperti hubungan sebab akibat, hubungan tempat dan lain sebagainya. Sedangkan arti bayan itu sendiri yaitu  الكشف والايضاح( mengungkapkan, menjelaskan), maksudnya menjelaskan satu makna dengan berbagai ungkapan atau berbagai uslub, apakah dengan uslub  التشبيه( perumpamaan) atau dengan uslub   الاستعارة( metafora, personifikasi) atau dengan uslub kiasan lainnya, tergantung kepada situasi dan kondisi. ( dikutip dari buku karangan prof. Dr. D. Hidayat yang berjudul  البلاغة للجميع hal 112).
علم يعرف به ايراد المعنى الواحد المدلول عليه بكلام مطابق لمقتضى الحال بطرق مختلفة فى ايضاح الدلالة عليه                                                                  
Artinya :
Ilmu bayan ialah ilmu untuk mengetahui tentang cara mendatangkan suatu pengertian yang ditunjukan atasnya dengan perkataan yang muthobaqoh ( sesuai ) dengan muqtadhol-halnya dan dengan susunan yang berbeda-beda dalam menjelaskan dilalahnya.
Seperti cara mendatangkan arti Ahmad dermawan احمد جواد   dengan arti tasybih  كالبحر فى الكريم  احمد atau   كالبحر احمدatau     احمد بحر 
B.     Pembagian Ilmu Bayan
Ilmu bayan itu terbagi atas 3 macam, ialah:
1.      Tasybih yaitu menyerupakan sesuatu kepada lainnya, seperti  جوادkepada    بحر      dan sebagainya.
2.      Majaz yaitu melepaskan malzum atas lazimnya, seperti خذوا زينتكم عند كل مسجد   
Maksudnya :    خذوا ثيابكم الحسنت عند كل صلاة       
 Malzumnya lafadz :       ثيابكم ,  كل صلاة
Lazimnya lafadz :   مسجد, زينتهن
3.      Kinayah ialah melepaskan lazim atas malzumnya, seperti  طويل النجاد عثمان Usman itu panjang sarung pedangnya.
Malzumnya : panjang sarung pedangnya
Lazimnya : tinggi
C.  Dilalah Wadh’iyah
v والقصد بالدلا لة الوضعية       على الأصح الفهم لا الحسية
Artinya :
“ Adapun yang dimaksud dilalah wadh’iyah menurut qaul yang lebih shoheh, ialah faham, ( mengerti ), bukan sekedar memberi pengertian secara mutlak”.
Maksud dilalah,  ialah mengerti akan sesuatu perkara dari suatu perkara lainnya. Seperti mengerti bahwa Umar itu orang kikir, dari lafadz :
اقسامها ثلاثة مطابقه               نضمن التزام اما السابقة
فهي الحقيقية ليس فى البيان      بحث لها وعكسها العقليتان
Artinya :
“ Pembagian dilalah wadh’iyah itu ada tiga acam, yaitu : Dilalah Muthobaqoh, dilalah tadhommun dan dilalah iltizam. Adapun yang pertama yaitu hakikat yaitu yang tidak ada pembahasan baginya daam ilmu bayan da sebaliknya, ialah dua aqliyah, yaitu dilalah tadhommun dan iltizam.
Maksud dari nadoman datas, dapat ditarik kesimpulan bahwaanya dilalah wah’iyah itu dibagi tiga, yaitu :
1.        Dilalah Muthobaqoh ialah keadaan lafadz yang menunjukkan kepada maudhu’nya dengan sempurna. Contoh : dilalah insan kepada hayawan yang berfikir :     حيوان نا طق  manusia itu adalah hewan yang bisa berfikir (berbicara )
2.      dilalah tadhommun, yaitu keadaan lafadz yang menunjukkan kepada sebagian dari keseluruhan. Contoh : dilalah insan kepada hewan:  الانسان الحيوان 
3.       dilalah iltizam, ialah keadaan lafadz yang menunjukkan kepada perkara yang keluar dari makna lazimnya, hanya ada kaitannya. Contoh seperti dilalah insan kepada yang menerima ilmu:
الانسان الحيوان قابل العلم
ilmu itu berkaitan dengan jwa manusia, tetapi keluar dari maknanya yang lazim
( dikutip dari karangan abdrrahman al-ahdhori dengan bukunya yang berjudul terjemah jauharul maknun hal 83 – 85)
 


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu bayan adalah ilmu yang mempelajari tentang beragam teknik atau cara mengungkapkan isi hati dan fikiran kita . Menurut ilmu ini sebuah gagasan dapat diungkapkan dengan berbagai cara dan beragam teknik . misalnya kita menggunakan gaya bahasa  vulgar (hakikat) seperti tercermin pada makna denotatifnya, atau gaya bahasa asosiatif ( tasybih ) atau bahasa simbolik, seperti terlihat pada makna konotatifnya ( majaz  ) atau bahasa sindiran (kinayah ).





DAFTAR PUSTAKA
·         D. Hidayat, 2002, “Al-Balaghotu lil jami’ “ Penerbit : PT. Karya Toha Putra dan Bina MAsyarakat Qur’ani Jakarta.
·         Al-Ahdhori Abdurrahman, 2009, “ Terjemah Jauharul Maknun ( ilmu balaghah)” , Penerbit : Mutiara Ilmu Surabaya.
·         Wahyudin Yuyun, 2007, “  Menguasai balaghah ( cara cerdas berbahasa ) “, Penerbit : Nurma Media Idea Yogyakarta.
·         Jarim ali, Amin Musthofa, 20011, “ Al-Balaghatu alwadihi”, Penerbit : Sinar Baru Algensindo Bandung.

al istighraq

Fungsi الإستغرق الجنس mencangkup keseluruhan kategori, dalam arti menunjukkan satuan makna yang tercangkup dalam sebuah kata. Makna ini dapat dirasakan berkat adanya konteks yang tersurat dalam kalimat. Contoh :
إنّ الإنسان لفى خسر
(sesungguhnya seluruh manusia itu benar2 dalam kerugian)
Fungsi alif lam pada kata الإنسان  (manusia) pada kalimatr di atas adalah mengisyaratkan pada makna semua yang dinamakan manusia, dalam konteks ayat ini di dukung istisna’ pada ayat selanjut’a lihat al ashr ayat 3, atau dalam kalimat الحمد لله رب العالمين  alif lam pada kata الحمد  mengisyaratkan pada segala bentuk pujian, atau dapat dikatakan menyimpan kata كل  dalam al tersebut ini yang dinamakan al istighraq haqiqi, adapun istighraq urfi mengisyaratkan pada makna ba’du min kul contoh:
جمع رئس الجمهرية التجار والقى عليهم نصائحه
(presiden mengumpulkan para saudagar seraya menyampaikan nasihat2’a kepada mereka)
Makna التجار di atas mencangkup seluruh saudagar namun hanya dalam negara’a saja bukan seluruh saudagar di dunia.