CONTOH PROSA PADA MASA JAHILIYAH
A.
MACAM – MACAM PROSA
1.
Khutbah ( Pidato )
Khutbah atau khitobah adalah ungkapan atau
wacana yang ditujukan untuk orang banyak dan khalayak ramai dalam rangka
menjelaskan suatu perkara penting, yang dipergunakan untuk mempengaruhi,
memotivasi, mempertahankan pendapat sendiri atau reaksi terhadap pendapat –
pendapat yang lain dan mempertahankan madzhabnya.
Berikut
ini cirri khusus khutbah :
a.
Kalimatnya ringkas
b.
Lafadznya jelas
c.
Maknanya mendalam
d.
Sajak ( berakhiran setiap kalimat dengan huruf yang sama )
e.
Sering dipadukan dengan puisi, hikmah dan matsal.
Contoh pidato
Qus ibn Saa`idah seorang yan memiliki kata –
kata yang terdidi, kuat pengaruhnya, jauh dari kata –yang berlebihan.
Sebagaimana sajak prosanya di bawah ini pendek dan jelas, yang beliau sampaikan
dalam khutbahnya di pasar ukaz dan tertulis dalam buku : الأعشى
صبح
أيها الناس اسمعوا و
عو، من عاش مات ، و من مات فات ، و كل ما هو آت آت، ليل داج و نهار ساج ، و سماء ذات أبراج و نجوم تزهر
و بحار تزخر و جبال مرساة و أرض مدحة و أنهار مجراة إن في السماء لخبرا و إن في الأرض لعبرا، ما
بال الناس يذهبون و لا يرجعون ؟ أرضوا فأقاموا، أم تركوا ؟ يقسم قس با الله قسما
لا إثمم فيه إن لله دينا هو أرضى لكم و أفضل من دينكم الذى أنتم عليه إنكم لتأتون
من الأمر منكرا.
“ Wahai manusia dengarlah, pahami dan sadarlah. Barangsiapa yang
hidup pasti akan mati, dan barangsiapa yang mati akan terlupakan. Segala yang
akan datang pasti datang. Malam yang gelap gulita, siang yang terang benderang,
langit yang berbintang bintang yang gemerlapan , laut yang pasang, gunung yang
kokoh , bumi yang terbentang dan sungai yang mengalir. Sungguh pada langit itu
, ada bukti – bukti penciptaan yang agung dan pada bumu ada pelajaran. Kenapa
Gerang manusia-manusia itu pergi dan tak mau kembali ? mereka kerasan di suatu
tempat, kemudian menetap ataukah dibiarkan kemudian mereka tidur, Qus bersumpah
kepada Alla : ‘Sungguh Allah mempunyai agamama, dan Dia ridho agama itu menjadi
agamamu dan agama itu lebih utama dari agamamu yang kau miliki sekarang.
Sungguh kamu sekalian telah mendatangi sesuatu yang mungkar ( Wildana
Wargadinata dan Laily Fitriani, 2008 : 170 )
Khutbah
Hani’ Bin Qobishoh pada Pertempuran Dzi-Qorin
Kisra (Raja Persia) memaksa Hani bin Qobishoh Asa-Syaibani agar menyerahkan
harta amanah yang dititipkan kepadanya oleh Nu’man ibnul Mundzir-salah seorang
penguasa Irak-. Hani menolak permintaan tersebut demi menjaga amanah
yang dititipkan kepadanya sehingga terjadilah perang antara tentara Persia
dengan kabilah Bakr yang dipimpin oleh Hani, pertempuran tersebut berlangsung
pada sebuah tempat dekat Bashrah di Irak yang bernama Dzi-Qorin, pertempuran
tersebut akhirnya dimenangkan oleh Kabilah Bakr, sebelum pertempuran tersebut
berlangsung Hani’ membakar semangat para pasukannya dengan perkataannya :
يا معشر بكر , هالك معذور خير من ناج فرور, إن الحذر لا
ينخي من القدر, و إن الصبر من أسباب الظفر, المنية ولا الدنية, استقبال الموت خير
من استدباره, و الطعن في ثغر النحور, أكرم منه في الأعجاز و الظهور, يا أبا بكر :
قاتلوا فما للمنايا من بد
“Wahai sekalian kaum Bakr, orang yang kalah secara terhormat lebih baik
dari orang yang selamat kar’na lari dari medan juang, sesungguhnya ketakutan
tidak akan melepaskan kalian dari ketentuan Tuhan, dan sesungguhnya kesabaran adalah
jalan kemenangan. Raihlah kematian secara mulia, jangan kalian memilih
kehidupan yang hina ini. Menghadapi kematian lebih baik daripada lari darinya,
tusukan tombak di leher-leher depan lebih mulia dibanding tikaman dipunggung
kalian, wahai kaum Bakr….. Berperanglah!!!! Karena kematian adalah suatu
kepastian.. “
2.
Wasiat
yaitu nasihat seorang yang akan meninggal dunia atau
akan berpisah kepada seorang yang dicintainya dalam rangka permohonan untuk
mengerjakan sesuatu.Wasiat memiliki banyak persamaan dengan khutbah hanya saja
umumnya wasiat lebih ringkas.
Contoh
wasiat :
Wasiat Disaat Dzul Isba’ Al-‘adwani
kepada anaknya Usaid
Disaat Dzul
Isba’ Al-‘adwani merasakan ajalnya ia memanggil anaknya Usaid, ia menasihati
anaknya dengan beberapa nasihat demi mewujudkan kedudukan yang mulia ditengah
manusia dan menjadikannya seorang yang mulia, terhormat dan dicintai oleh
kaumnya. Ia berkata :
ألن جانبك لقومك يحبوك, وتواضع لهم يرفعوك, وابسط لهم
وجهك يطيعوك, ولا تستأثر عليهم بشيء يسودوك,أكرم صغارهم كما تكرم كبارهم و يكبر
على مودتك صغارهم, واسمح بمالك, و أعزز جارك وأعن من استعان بك, وأكرم ضيفك, وصن
وجهك عن مسألة أحد شيئا, فبذلك يتم سؤددك
“Berlemah
lembutlah kepada manusia maka mereka akan mencintaimu, dan bersikap rendah
hatilah niscaya mereka akan mengangkat kedudukanmu,
sambut mereka dengan wajah yang selalu berseri maka mereka akan mentaatimu, dan
janganlah engkau bersikap kikir maka mereka akan menghormatimu. Muliakanlah
anak kecil mereka sebagaimana engkau mencintai orang-orang dewasa diantara
mereka, maka anak kecil tadi akan tumbuh dengan kecintaan kepadamu, mudahkanlah
hartamu untuk kau berikan, hormatilah tetanggamu dan tolonglah orang yang
meminta pertolongan, muliakanlah tamu dan selalulah berseri ketika menghadapi
orang yang meminta-minta, maka dengan itu semua sempurnalah kharismamu.”
3. Hikmah: Yaitu
kalimat yang ringkas yang menyentuh yang bersumber dari pengalaman hidup yang
dalam, didalamnya terdapat ide yang lugas dan nasihat yang bermanfaat.
Contoh hikmah adalah:
مصارع الرجال
تحت برو ق الطمع
“kehancuran seorang lelaki terletak
dibawah kilaunya ketamakan“
افة الرأي
الهوى
“Perusak akal sehat manusia adalah hawa nafsunya.”
“Perusak akal sehat manusia adalah hawa nafsunya.”
4. Matsal : Yaitu
kalimat singkat yang diucapkan pada keadaan atau peristiwa tertentu, digunakan
untuk menyerupakan keadaan atau peristiwa tertentu dengan keadaan atau
peristiwa asal dimana matsal tersebut diucapkan.
Contoh matsal adalah:
سبق السيف
العذل
“Pedang
telah mendahului celaan” yang bermakna “nasi sudah menjadi bubur” dimana celaan
tidak akan mampu merubah kejadian yang telah terjadi.
Contoh tersebut adalah matsal
dari cerita sebagai berikut:
“Seorang
Arab mengutus anaknya untuk mencari untanya yang hilang, namun anaknya tak
kunjung pulang, maka pergilah sang ayah untuk mencari anaknya tersebut pada
bulan haram, ditengah perjalanan ia bertemu dengan seorang pemuda dan
menemaninya, sang pemuda tersebut kemudian berkata: beberapa waktu lalu aku
bertemu dengan seorang pemuda dengan ciri-ciri begini dan begini dan aku rampas
pedang ini darinya, sang ayah pun berfikir dan melihat pedang tersebut, barulah
ia sadar bahwa pemuda inilah yang membunuh anaknya, sang ayah pun menebas
pemuda tadi hingga mati, ketika masyarakat mengetahui hal tersebut mereka
mengatakan “ mengapa kau membunuh di bulan haram, sang ayah berkata :
سبق السيف العذل
“pedangku telah mendahului celaan kalian.“
Matsal ini
kita ucapkan kepada seorang yang menyesali perkara yang telah lalu.
Di unggah pada tanggal 14 Maret 2013
jam 21.28 di http://irzasyaddad.blogspot.com/2009/02/pendahuluan-latar-belakang-dalam.html
Di unggah
pada tanggal 14 Maret 2013 jam 22.31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar